Jakarta Layarkepri - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan dirinya sudah melakukan rapat koordinasi dengan kementerian mengenai guna menurunkan tiket pesawat nan diharapkan turun sebelum Desember mendatang.
Menko AHY ditemui di Jakarta, Jumat menyatakan rapat tersebut sudah digelar dirinya pada dua hari lampau dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, serta Kementerian Pariwisata, dengan tujuan nilai tiket pesawat bisa turun di periode high season seperti natal dan tahun baru.
"Natal dan tahun baru ini selalu bakal mendatangkan banyak sekali wisatawan, bukan hanya dalam negeri tapi juga mancanegara. Kita mau menurunkan nilai tiket nan diharapkan bisa semakin baik buat masyarakat, dan tentunya bakal memutar perekonomian," ujar dia.
Dirinya mengatakan pihaknya bakal mempercepat proses penurunan nilai tiket tersebut dalam kurun waktu hingga dua minggu ke depan.
"Saya minta bisa segera, kita punya target-target kemarin dalam satu, dua minggu ke depan ini kita bakal percepat proses," kata AHY.
AHY menjelaskan aspek nan diperhatikan dalam proses menurunkan nilai tiket penerbangan ialah perpajakan, bahan bakar (avtur), kebutuhan-ketersediaan, serta suku cadang.
Dikatakan dia, dalam proses menurunkan nilai tiket ini, pihaknya turut memerhatikan performa finansial dari industri penerbangan nan ada di Indonesia, sehingga memerlukan kerja sama nan baik antara pihak pemerintah dan pelaku upaya di sektor penerbangan.
"Karena banyak komponen sekali lagi tidak hanya satu dan ini perlu penyesuaian, perlu adjustment di semua pemangku kepentingan nan saya sampaikan tadi," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan semangat satuan tugas (Satgas) penurunan nilai tiket pesawat untuk kemudahan dan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Menurut dia, jika perekonomian di wilayah mau lebih maju dan tumbuh maka biaya transportasi kudu semakin efisien.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024