Jakarta Layarkepri - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menilai pemberian gelar pahlawan pada kakek Presiden Prabowo Subianto, ialah Raden Mas (RM) Margono Djojohadikusumo, sang inisiator lembaga finansial nan menjadi pilar stabilitas ekonomi bangsa sangat layak.
"Kalau tadi ada nan bertanya, apakah kakeknya Pak Prabowo layak diberikan gelar pahlawan, iya, sangat layak beliau, dan bakal diproses sebagaimana mestinya," ujar dia di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU), Kalibata, Jakarta, pada Minggu.
Baca juga: Hari Pahlawan, Mensos ingatkan teladani nilai-nilai kepahlawanan
Gus Ipul menegaskan, keputusan pemberian gelar pahlawan nasional tetap menunggu kepulangan Presiden Prabowo nan saat ini tengah melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris.
"Kita tunggu saja, ya, jadi seperti tahun-tahun sebelumnya, Kemensos mengusulkan 16 kepada Presiden melalui majelis pakar, kelak majelis master tentu bakal melaporkan kepada Presiden, dipilih enam dari 16 itu, tentu kudu menunggu Presiden, kelak melalui pertimbangan majelis pakar," katanya.
Mensos mengemukakan, para pahlawan kemerdekaan terus dilibatkan untuk memberikan masukan-masukan dalam kebijakan negara, nan selama ini terus diakomodasi menjadi bagian dari kebijakan dan program pemerintah ke depan.
Kemensos terus memberikan perhatian kepada para veteran dan family veteran dengan memberikan support tambahan.
"Termasuk (memberikan support dan dukungan) ke para lansia, difabel, juga para family pahlawan. Kita bakal memberikan perhatian nan lebih kira-kira di masa-masa nan bakal datang, mungkin ada support tambahan nanti," ucapnya.
Baca juga: Mensos peringati Hari Pahlawan berbareng Wapres di TMP Kalibata
Selain itu, lanjut dia, Kemensos juga terus melibatkan para veteran dan pahlawan nan telah berjuang untuk kemerdekaan dalam setiap aktivitas kenegaraan, termasuk aktif menerima masukan dari mereka.
"Dengan diundang dalam aktivitas seperti ini, kemudian memberikan masukan-masukan secara tertulis, lantaran kebutuhannya juga berbeda-beda mereka, tetapi nan sama, bahwa mereka mau apa nan sudah diwariskan ini, diteruskan oleh generasi mendatang," tuturnya.
Untuk diketahui, Margono adalah pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), bank milik negara pertama nan didirikan setelah kemerdekaan. Gagasannya tentang kemandirian ekonomi nasional mencerminkan visi jauh ke depan nan sangat relevan bagi bangsa Indonesia nan baru merdeka.
Tak hanya di bagian ekonomi, Margono juga peduli pada kesejahteraan sosial bagi rakyat, nan menurut gagasannya, kemerdekaan kudu membawa faedah langsung bagi rakyat kecil, sebuah prinsip nan tetap relevan hingga sekarang.
Ia juga meletakkan perhatian krusial pada pendidikan moral berasas nilai-nilai Pancasila untuk membentuk generasi nan mempunyai karakter kuat dan cinta tanah air.
Baca juga: Mensos: Penganugerahan gelar pahlawan nasional tunggu pulang Presiden
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024