Guangzhou, China (ANTARA) - Perum LKBN ANTARA, nan diwakili Redaktur Pelaksana Sigit Pinardi, menekankan pentingnya kerjasama media saat menjadi salah satu pembicara dalam forum investasi Greater Bay Area (GBA), China, nan digelar di Guangzhou, Jumat.
"Ketika menyangkut soal investasi Indonesia dan China, khususnya di GBA, krusial bagi media nan ada di masing-masing negara untuk berkolaborasi," ujar Sigit dalam sesi berbagi (sharing session) bertema "The Greater Bay Area in the Eyes of Media" pada Konferensi Promosi Investasi Global untuk Guangdong, Hong Kong dan Makau Greater Bay Area di Guangzhou, China.
Greater Bay Area (GBA) merupakan area nan meliputi Guangdong, Hong Kong dan Makau nan dikembangkan pada tahun 2019 oleh Pemerintah China untuk menjadi pusat industri dan perekonomian negara tersebut.
Sigit menyampaikan bahwa ANTARA, satu-satunya media dari luar China nan dipercaya memberikan pandangannya dalam aktivitas investasi tersebut, siap menjadi jembatan untuk mempublikasikan potensi investasi antara Indonesia dan GBA.
Hal itu, dia melanjutkan, sudah menjadi bagian dari tugas ANTARA sebagai instansi buletin resmi Pemerintah Indonesia.
Menurut Sigit, perekonomian China khususnya di area GBA nan terus berkembang memerlukan banyak mitra investasi dari luar negeri.
Indonesia, dia melanjutkan, dapat menjadi salah satu negara nan terlibat aktif dalam kemitraan investasi tersebut dengan besarnya pasar nan dimiliki.
Sigit menyebut, upaya untuk mengokohkan kerja sama investasi perlu mendapatkan pemberitaan nan berimbang, mendalam dan mencerahkan dari media agar semua info dapat dicerna dengan baik oleh masyarakat.
"Kami dari Kantor Berita ANTARA siap berkolaborasi dengan semua pihak baik di GBA, China, dan Indonesia untuk mempublikasikan pemberitaan mengenai potensi dan kerja-kerja investasi nan melibatkan pihak-pihak tersebut," tutur dia.
Sejak tahun 2019, perekonomian di GBA melesat sigap dengan nilai output ekonomi sekitar 14 triliun yuan (sekitar 1,96 triliun dolar AS) pada tahun 2023, melonjak dari 3,8 triliun yuan (533,5 miliar dolar AS) pada tahun 2018.
Berdasarkan info BKPM Indonesia, nilai investasi China di Indonesia pada periode 2019 sampai semester pertama 2024 mencapai 32,2 miliar dolar AS (sekitar Rp502 triliun) dengan sekitar 21.022 ribu proyek.
Pada 2023, nilai investasi China adalah sebesar 7,4 miliar dolar AS (ketika itu setara Rp111,96 triliun) alias berada di posisi kedua terbesar setelah Singapura ialah sebesar 15,4 miliar dolar AS (Rp233 triliun).
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024