Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan siap bersinergi dengan Badan Pengendalian Pembangunan & Investigasi Khusus (BPPIK) guna mengawal pembangunan ekonomi dan penyelewengan laporan finansial nan terjadi di Kementerian BUMN.
"Kita bakal mensinergikan gimana pembangunan ini tentu kudu ada pengendaliannya dan tentu juga kudu ada diinvestigasi jika ada penyelewengan," ujar Erick usai menerima kunjungan Kepala BPPIK Aries Marsudiyanto di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Sebagai tembok ekonomi nasional, lanjut Erick, Kementerian BUMN bekerja untuk menjaga keseimbangan antara ekonomi kerakyatan dan juga memastikan pendapatan negara bisa melangkah dengan baik.
Namun demikian, menurut Erick, dalam pembangunan ekonomi tetap kudu ada nan diperbaiki, salah satunya melalui program bersih-bersih BUMN nan telah berjalan.
Adapun beberapa kasus nan diungkap melalui bersih-bersih BUMN antara lain kasus PT Asabri (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero).
"Saya membuka pintu selebar-lebarnya, lantaran kita percaya bisa maju ke depan, lantaran memang efisiensi dan juga menekan nan namanya korupsi," katanya.
Sementara itu, Kepala BPPIK Aries Marsudiyanto mengatakan, pihaknya bakal bersinergi dengan kepolisian, Kejaksaan Agung, kementerian/lembaga, Badan Intelejen Negara, hingga KPK untuk melakukan investigasi penyelewengan laporan finansial sampai ke akarnya.
BPPIK juga bakal membikin sistem nan terintegrasi dengan seluruh kementerian untuk memudahkan koordinasi dan pengawasan.
"Ke depan kita bakal membikin formula-formula sistem sistem nan baik, sehingga seluruh kementerian itu bakal bisa terjalin koordinasi, terawasi, terkontrol dan terukur," ucap Aries.
Baca juga: Menteri BUMN: Scheme financing dapat bantu rakyat untuk mempunyai rumah
Baca juga: Menteri BUMN dan Menteri PKP memetakan aset BUMN dukung 3 Juta Rumah
Baca juga: Erick Thohir sorong "bullion bank" agar masyarakat menabung emas
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024