Menkes kaget banyak anak terkena diabetes, genjot skrining dini

Sedang Trending 2 jam yang lalu
Saya sangat kaget bahwa rupanya banyak anak-anak di dunia, termasuk Indonesia, nan terkena glukosuria jenis 1 sejak kecil. Jika tidak diobati dengan cepat, glukosuria jenis 1 ini bisa berakibat fatal

Jakarta Layarkepri - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya penemuan awal dan penanganan glukosuria pada anak-anak, mengingat kekhawatiran terhadap peningkatan kasus glukosuria jenis 1 pada anak-anak baik di Indonesia maupun dunia.

"Saya sangat kaget bahwa rupanya banyak anak-anak di dunia, termasuk Indonesia, nan terkena glukosuria jenis 1 sejak kecil. Jika tidak diobati dengan cepat, glukosuria jenis 1 ini bisa berakibat fatal," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin saat Peringatan Hari Diabetes Sedunia di RSUP Dr Cipto Mangunkusomo (RSCM), Jakarta, Minggu.

Menkes Budi mengungkapkan glukosuria jenis 1 nan tidak segera ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal, dengan kemungkinan bisa menyebabkan kematian.

Dalam upaya untuk menangani masalah ini, Menkes mengungkapkan dukungannya terhadap inisiatif pemerintah nan dipelopori oleh Presiden Prabowo Subianto ialah program skrining kesehatan untuk masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak.

Baca juga: Menkes tugasi RSCM jadi pengampu RS wilayah tangani diabetes

"Saya sudah memutuskan untuk memasukkan skrining glukosuria ini untuk golongan anak-anak, agar masalah ini bisa terdeteksi lebih awal dan penanganannya lebih cepat," kata Menkes.

Menkes Budi juga mengapresiasi langkah kolaboratif antara IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan pihak mengenai nan telah mengembangkan aplikasi PrimaKu nan terintegrasi dengan Satu Sehat.

Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah pemantauan dan tindak lanjut pasien glukosuria anak. Dalam paparannya, Menkes Budi menyebut sudah terdapat 160 ribu pengukuran pada 883 pasien nan terdaftar di sistem PrimaKu.

"Dengan integrasi antara Primaku dan Satu Sehat, info pasien bakal lebih rapi dan terintegrasi dengan baik. Ini bakal memungkinkan kita untuk memantau anak-anak nan terkena glukosuria secara lebih efektif dan memberikan pengobatan nan lebih baik," kata Menkes.

Baca juga: Menkes minta pencegahan glukosuria dioptimalkan di puskesmas

Data nan ada menunjukkan lebih dari ribuan anak di bawah usia 18 tahun di Indonesia menderita diabetes, dan sebagian besar dari mereka diperkirakan mengalami glukosuria jenis 1.

Menkes Budi berambisi integrasi aplikasi ini bakal meningkatkan kualitas pemantauan dan pengobatan, nan pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat kesembuhan dan mengurangi nomor kematian akibat glukosuria pada anak-anak.

"Semoga dengan adanya sistem nan lebih baik, kita bisa memastikan bahwa anak-anak nan menderita glukosuria mendapatkan perawatan nan tepat dan terjangkau. Dengan penemuan awal dan penanganan nan cepat, kita dapat meningkatkan kesempatan mereka untuk hidup sehat," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Menkes sebut glukosuria sebagai ibu dari segala macam penyakit

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024

Selengkapnya
Sumber ANTARA
ANTARA