Mendikdasmen minta guru perhatikan murid tekan kasus bunuh diri remaja

Sedang Trending 6 hari yang lalu

Jakarta Layarkepri - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti meminta pembimbing untuk tidak hanya berfokus pada aktivitas belajar mengajar, melainkan memperhatikan kondisi peserta didik guna menekan nomor bunuh diri dan stres pada remaja.

“Selama ini kan banyak persoalan mengenai peserta didik nan belum mendapatkan perhatian, lantaran banyak faktor, seperti pembimbing terlalu sibuk dan sebagainya, sehingga dengan kebijakan sekarang ini, pembimbing tidak hanya bertanggung jawab mengajar sesuai bagian studi, tapi juga punya tanggungjawab untuk memberikan jasa bimbingan,” kata Mu'ti di sela Pertemuan Mendikdasmen dengan Organisasi Penyelenggara Pendidikan di Jakarta Selatan, Senin.

Ia menerangkan pihaknya juga berupaya memperkuat pendidikan karakter di tiap satuan pendidikan dengan memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti beragam training mengenai peningkatan kapabilitas jasa pengarahan dan konseling.

Mu'ti berambisi dengan peningkatan kapabilitas pembimbing kelas tersebut, beragam masalah akademis, psikologis hingga mental peserta didik tidak lagi hanya menjadi ranah pembimbing BK, dan dapat meningkatkan keterbukaan siswa untuk menceritakan masalah masing-masing.

Pada Kamis (14/11), Komunitas pencegahan bunuh diri Into The Light Indonesia mencatat sepanjang 2024, dilaporkan ada 826 kasus bunuh diri.

"Setahun ini dari info nan kita temui itu 826 kasus bunuh diri. Tapi ingat, kasus bunuh diri itu seperti kejadian gunung es, apa nan terlihat lebih sedikit dari kenyataannya," kata Konselor Satgas Pencegahan Primer Into The Light, Rizky Iskandar Sopian.

Ia menyebut kasus bunuh diri pada masyarakat Indonesia tersebut banyak terjadi pada usia pelajar, dengan beragam aspek nan melatarbelakangi, termasuk perundungan alias bullying.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024

Selengkapnya
Sumber ANTARA
ANTARA