Jakarta Layarkepri - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan bakal membikin bursa kerja (job fair) setiap Minggu untuk mengurangi nomor pengangguran akibat pelemahan aktivitas ekonomi.
Yassierli menyebut kondisi ekonomi saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Ada pelemahan aktivitas perekonomian deflasi selama lima bulan dari Mei sampai Oktober. Kemudian jumlah pengangguran juga menjadi tantangan sebanyak 7,5 juta orang.
Baca juga: Bursa kerja di Jakbar sukses salurkan 737 pencari kerja
“Job fair seperti ini bagi kami sangat strategis. Memberikan akses langsung kepada tenaga pencari kerja dengan perusahaan. Kami minta ini menjadi sebuah inisiatif nan bakal kita teruskan. Mohon angan dan dukungannya, kami dari kementerian sedang berupaya gimana aktivitas job fair ini bisa kita laksanakan tiap minggu,” kata Yassierli saat dijumpai di aktivitas Jaknaker Expo 2024 nan digelar di Balai Prajurit Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis.
Dalam kesempatan nan sama, Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi ikut setuju dengan Yassierli dan menyatakan siap untuk mengikuti pengarahan pemerintah pusat.
Baca juga: BPS DKI catat penurunan tingkat pengangguran terbuka di Jakarta
Selain itu, Teguh juga menyatakan untuk mengatasi masalah pengangguran khususnya di DKI Jakarta, tidak bisa hanya di satu alias dua titik masalah melainkan seluruhnya kudu ditangani secara komprehensif.
"Mulai dari penyebab utamanya, sampai kemudian kita bisa mengatasi dengan sebaik-baiknya,” kata Teguh.
Acara Jaknaker Expo 2024 nan digelar di Balai Prajurit Balai Sudirman, Jakarta Selatan dilaksanakan mulai hari ini hingga besok hari tanggal 22 November. Tak hanya menyediakan stan-stan lowongan kerja, di sana para pencari kerja juga bisa mendapat info mengenai training kerja.
Baca juga: DKI tingkatkan peran pemuda agar berkontribusi dalam membangun Jakarta
Menuju Indonesia Masa Tahun 2045, lanjut Teguh, Jakarta berupaya bergerak meraih rangking 20. Oleh lantaran itu, selain membangun prasarana nan baik sumber daya manusia (SDM) Jakarta juga kudu baik. Untuk itu, penyelenggaraan training kerja juga sangat diperlukan.
“Jadi kami menekankan beberapa perihal mengenai penyelenggaraan program training tenaga kerja berbasis kompetensi untuk menyiapkan tenaga kerja nan siap bekerja, mempunyai kompetensi dan sertifikasi sesuai dengan kebutuhan bumi industri serta bumi usaha,” kata Teguh.