Fimela.com, Jakarta Sepak bola adalah olahraga nan sangat terkenal dan disukai oleh beragam kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Menonton pertandingan sepak bola bisa memicu adrenalin, baik bagi penonton maupun pemainnya.
Bagi para atlet, bermain sepak bola bisa menjadi pengalaman nan menyenangkan, namun juga penuh tantangan. Mereka perlu berkonsentrasi untuk mencetak gol dan bekerja-sama dengan tim. Sayangnya, di tengah permainan, para pemain sering mengalami masalah kesehatan, terutama cedera nan bisa mengganggu performa mereka. Cedera ini terkadang mengharuskan pemain untuk digantikan oleh rekan setimnya. Bahkan, ada kalanya cedera nan dialami memerlukan rehat total dan pemulihan nan cukup lama. Berikut ini beberapa jenis cedera nan umum dialami oleh pemain sepak bola, berasas info dari Revere Health.
Berita Video, momen Mees Hilgers tampil di laga kontra Ajax pada Sabtu (10/11/2024)
1. Ketegangan Otot
Ketegangan otot merupakan salah satu cedera nan paling sering terjadi di bumi sepak bola. Banyak pemain nan mengalami kondisi ini, seperti otot tertarik alias apalagi robek. Salah satu jenis ketegangan otot nan paling umum adalah ketegangan pada otot paha belakang, alias nan dikenal dengan istilah hamstring.
Cedera ini terjadi ketika otot nan membentang dari bagian bawah pinggul hingga belakang dengkul mengalami tekanan berlebih. Pemain nan mengalami ketegangan otot ini biasanya merasakan nyeri nan sangat mengganggu, terutama saat melakukan aktivitas seperti berlari alias menendang bola.
2. Cedera Ligamen Lutut
Ligamen adalah jaringan ikat nan menghubungkan tulang dan memberikan support pada sendi, terutama di lutut, nan sering mengalami cedera akibat benturan, seperti saat berlari. Cedera ini umum terjadi pada atlet, terutama pemain sepak bola, dan dapat mengganggu kegunaan normal lutut. Lutut mempunyai empat ligamen utama:
Ligamen Anterior Cruciate (ACL) nan mengontrol aktivitas maju dan rotasi tulang kering, Ligamen Cruciatum Posterior (PCL) nan mencegah tulang kering meluncur ke belakang, Ligamen Kolateral Medial (MCL) nan memberikan stabilitas pada bagian dalam lutut, dan Ligamen Kolateral Lateral (LCL) nan menstabilkan sisi luar lutut. Memahami struktur dan kegunaan ligamen ini krusial untuk mencegah cedera dan memastikan aktivitas bentuk nan aman, terutama bagi atlet dan perseorangan nan aktif.
3. Keseleo Pergelangan Kaki
Atlet sepak bola sering mengalami keseleo pergelangan kaki, nan terjadi akibat ligamen nan mendukung pergelangan kaki meregang alias robek lantaran aktivitas memutar berlebihan, khususnya saat kaki menjadi tumpuan beban tubuh. Gejala keseleo bervariasi dari nyeri, kesulitan bergerak, pembengkakan, hingga rasa tidak stabil saat berjalan.
Mengabaikan cedera ringan dengan terus beraktivitas dapat memperburuk kondisi, sehingga rehat nan cukup dan terapi, seperti fisioterapi, sangat krusial untuk pemulihan. Terapi membantu mengurangi nyeri, meningkatkan fleksibilitas, dan memperkuat otot di sekitar pergelangan kaki. Untuk mencegah cedera lebih parah, atlet kudu segera mengenali indikasi dan mengambil tindakan nan tepat.
4. Nyeri Tulang Kering
Nyeri tulang kering, alias sindrom stres tibia, adalah kondisi umum nan ditandai oleh rasa sakit di bagian depan tungkai bawah akibat peradangan pada otot, tendon, dan jaringan sekitar tibia. Meskipun sering dianggap sepele, nyeri ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan berpotensi berkembang menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan baik.
Penanganan nan efektif meliputi penggunaan es untuk mengurangi peradangan, rehat untuk pemulihan, dan latihan peregangan untuk meningkatkan fleksibilitas. Faktor pemicu nyeri ini termasuk perubahan pola aktivitas mendadak, olahraga berlebihan, penggunaan dasar kaki nan tidak sesuai, dan mempunyai telapak kaki datar. Memahami penyebab dan penanganannya dapat membantu perseorangan mengelola kondisi ini dengan lebih baik, sehingga dapat kembali beraktivitas tanpa rasa sakit. Jika nyeri bersambung alias memburuk, konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan.
5. Tendonitis Achilles
Tendonitis Achilles adalah kondisi nan melibatkan nyeri dan peradangan pada tendon Achilles di belakang pergelangan kaki, nan dapat menyebabkan degenerasi tendon dengan indikasi bervariasi dari ringan hingga parah. Cedera ini terbagi menjadi akut, nan lebih menyakitkan dan dapat menghalang atlet berkompetisi, serta kronis, di mana meskipun atlet dapat tetap bermain, rasa tidak nyaman memengaruhi performa mereka.
Kondisi kronis sering menyebabkan rasa sakit berulang, memerlukan penanganan dan pemulihan nan tepat untuk mencegah gangguan aktivitas alias pekerjaan olahraga. Diagnosis dan perawatan nan tepat sangat krusial agar atlet dapat pulih dan kembali berkompetisi tanpa akibat cedera lebih lanjut.
6. Fraktur Stres Metatarsal
Fraktur stres metatarsal adalah cedera pada tulang metatarsal di kaki nan mengalami patah lembut akibat tekanan berlebihan, sering terjadi pada atlet alias perseorangan dengan aktivitas bentuk intensif. Gejalanya meliputi nyeri berjenjang nan memburuk saat melangkah alias berdiri, dan pembengkakan di area nan terkena.
Penyebabnya bisa berupa trauma langsung, penggunaan berlebihan, alias rotasi berlebihan pada kaki, dengan tulang metatarsal menjadi rentan lantaran minimnya perlindungan dari jaringan lunak. Penting untuk mengenali indikasi dan penyebabnya guna pencegahan dan penanganan nan tepat, dan disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli medis jika mengalami nyeri kaki nan berkepanjangan.
Follow Official WA Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
Mochamad Rizal Ahba Ohorella
Author