Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela kerap menggunakan softlens? Lapisan pipih berbentuk bulat nan umumnya kita gunakan pada lapisan luar mata kita ini adalah bahan pengganti nan bisa mengubah penampilan mata kita menjadi lebih bening dan lebih hidup. Dengan ukuran serta warnanya nan beragam, menjadikan bahan mungil namun mempunyai faedah ini sekarang tak hanya dijadikan sebagai bahan pengganti kesehatan kita namun juga bisa dijadikan sebagai fashion item alias aksesoris nan kita tambahkan pada mata kita untuk menambah penampilan kita lebih menarik.
Namun, tak banyak juga nan menerepakan peralatan satu ini nan juga biasa dikenal dengan kontak lensa dengan salah kaprah. Penjualannya nan sangat luas dan melebar kemana-mana, sehingga membebaskan siapapun perseorangan untuk membelinya. Tak jarang juga banyak anak di bawah umur nan sepatutnya belum waktunya untuk memakai softlens sebagai aksesoris gaya, nyatanya bisa mereka beli dan pakai tanpa ada edukasi nan betul mengenai penggunaannya.
Meskipun bentuknya nan mini dan pemasangannya nan cukup praktis dan simpel, namun nyatanya, perawatan nan benartak segampang dengan langkah kita memkakainya. Lantas, gimana langkah menggunakan kontak lensa nan baik dan betul sehingga kesehatan mata kita tetap terjaga? Yuk, kenali caranya berikut ini!
1. Pastikan Tangan Bersih Sebelum Memegang Softlens
Kebersihan tangan sangat krusial sebelum menyentuh alias memasang softlens ke mata. Tangan nan kotor dapat mentransfer kuman dan kuman ke softlens, nan bisa menyebabkan jangkitan serius seperti keratitis alias konjungtivitis.
Gunakan sabun nan tidak mengandung pewangi alias bahan kimia keras. Pastikan untuk mencuci seluruh bagian tangan, termasuk sela-sela jari dan bagian bawah kuku. Keringkan tangan dengan handuk bersih. Hindari menggunakan tisu nan bisa meninggalkan serat mini pada tangan, nan berpotensi menempel pada lensa.
2. Bersihkan dan Rendam Softlens dengan Cairan Khusus
Softlens kudu selalu dibersihkan dan direndam dengan cairan unik lensa kontak. Cairan ini bukan hanya berfaedah untuk membersihkan lensa, tetapi juga untuk mensterilkannya dan menjaga kelembaban agar nyaman saat digunakan.
Sebelum dan sesudah penggunaan, gesek perlahan softlens dengan beberapa tetes cairan pembersih di telapak tangan untuk menghilangkan debu, minyak, alias residu nan menempel. Pastikan softlens selalu direndam dalam cairan pembersih di wadah lensa steril ketika tidak digunakan. Gantilah cairan di dalam wadah setiap hari untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
3. Perhatikan Waktu Penggunaan
Softlens mempunyai pemisah waktu pemakaian tertentu, baik harian, bulanan, maupun tahunan, tergantung jenisnya. Penggunaan nan melampaui waktu nan disarankan bisa menyebabkan iritasi mata dan apalagi infeksi. Selain itu, sebaiknya tidak memakai softlens terlalu lama dalam sehari.
Jika menggunakan softlens harian, buang setelah satu kali pemakaian. Untuk softlens bulanan, jangan gunakan lebih dari 30 hari. Idealnya, softlens hanya digunakan selama 8-10 jam sehari. Menggunakan softlens lebih lama dari itu bisa membikin mata kering dan iritasi, terutama saat berada di ruangan ber-AC alias saat tidur.
4. Hindari Menggunakan Softlens Saat Tidur
Menggunakan softlens saat tidur, terutama nan tidak didesain untuk pemakaian semalaman, adalah salah satu kesalahan umum nan sering dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan beragam masalah, seperti kekurangan oksigen pada kornea mata, sehingga meningkatkan akibat jangkitan dan kerusakan mata.
Selalu lepaskan softlens sebelum tidur, apalagi jika hanya tidur siang. Mata memerlukan oksigen, dan penggunaan softlens saat tidur bisa membatasi asupan oksigen ke mata. Jika kudu menggunakan softlens saat tidur, pastikan softlens nan digunakan adalah jenis nan kondusif untuk dipakai selama 24 jam, dan tetap mengikuti petunjuk master mata.
5. Periksa Mata Secara Rutin ke Dokter Mata
Menggunakan softlens bukan hanya soal kenyamanan dan estetika, tetapi juga kesehatan mata secara keseluruhan. Oleh lantaran itu, pemeriksaan mata secara rutin sangat penting, baik untuk mengecek kondisi mata maupun memastikan softlens nan digunakan tetap cocok.
Jika merasa ada masalah seperti mata merah, gatal, pandangan kabur, alias sakit saat menggunakan softlens, segera konsultasikan dengan master mata. Masalah mini nan diabaikan bisa berkembang menjadi kondisi nan lebih serius. Resep softlens bisa berubah seiring waktu, jadi krusial untuk memeriksakan mata secara rutin untuk memastikan lensa nan digunakan tetap sesuai dengan kebutuhan mata.
Itulah beberapa tips untuk Anda nan kerap menggunakan softlens alias kontak lensa namun tetap minim mengetahui edukasi krusial mengenai langkah perawatannya. Tetap jaga kesehatan matamu!
Follow Official WA Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.